Manfaat Tahnik Yang Diajarkan Islam Melalui Nabi Muhammad Rosulullah Salallohu Alaihi Wassalam, Kepada saudara ku sesama muslim, sampai saat ini masih banyak saudara kita sesama kaum muslim yang belum mengetahui dan menerapkan metode ‘imunisasi’ sesuai tuntunan Islam. Padahal sejak dini Rosulullah Salallohu'alaihi Wassalam telah mengajarkan “tahnik” sebagai metode imunisasi yang sesungguhnya dengan mengandalkan kurma sebagai media utama. Dan Islam tidak mengajarkan pola atau metoda lain selain metoda Tahnik sebagai imunisasi yang diajarkan oleh Rosulullah Salallohu'alaihi Wassalam.
Imam Bukhori meriwayatkan, Abu Musa ra berkata: “...(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan ia mentahnik dengan sebutir kurma.”
Dari ‘Aisyah, beliau berkata: “...Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.”
An Nawawi menyebutkan dua hadits di atas dalam Shahih Muslim: “...Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya".
Rasulullah SAW bersabda: “...Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit, ia berasal dari surga dan di dalamnya terdapat obat.”
Sa’ad mendengar Rasulullah SAW bersabda: “...Barangsiapa memakan tujuh buah kurma ajwa di pagi hari, maka racun dan sihir tidak membahayakannya pada hari itu.” (HR Bukhari & Muslim)
Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “...Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati, itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Jika Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia telah memberikannya. “
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk para istri-istri kamu yang sedang hamil untuk makan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. (HR Bukhari).
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Musa berkata: “...Seorang anakku lahir, akupun membawanya kepada Nabi SAW, beliau menamainya Ibrahim, beliau melolohkan dengan sebutir kurma, memohon berkah baginya lalu menyerahkannya kepadaku.”
Wallahu‘Alam Bishawab.